Menutup amanatnya, Panglima TNI memberikan penekanan berupa perintah harian kepada seluruh Perwira, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil TNI sebagai pedoman dalam berdinas dan bertugas sehari-hari sebagai berikut:
Pertama, pengabdian kalian kepada NKRI harus tulus ikhlas dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta teguh berpedoman pada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Kedua, tingkatkan kualitas sumber daya prajurit agar menjadi prajurit yang profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi serta bermental Sapta Marga.
Ketiga, pertajam naluri tempur dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas operasi gabungan. Perkokoh soliditas antar satuan TNI dan perkuat pula sinergisitas TNI dengan Polri serta dengan elemen pemerintah dan lembaga lainnya.
Keempat, TNI harus menjadi pengayom dan membantu kesulitan rakyat guna memberikan rasa aman dari segala bentuk ancaman. Kehadiran setiap prajurit TNI harus membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Kelima, wujudkan reformasi birokrasi dilingkungan dan kultur organisasi TNI, agar TNI menjadi instansi yang bersih, bebas korupsi dan semakin dicintai rakyat.
Keenam, tanamkan nilai-nilai keprajuritan serta junjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan jaga selalu netralitas TNI. Para Panglima, Komandan, dan Kasatker bertanggung jawab dalam pembinaan dan berikan tauladan yang baik.
Ketujuh, stop aksi arogansi prajurit TNI, kalian harus tegas namun tetap harus humanis dan disegani. Dengan pendekatan humanis maka kalian akan bisa merebut simpati rakyat dan mendapatkan tempat istimewa di hati mereka.
“Selamat bertugas dan jadilah prajurit profesional yang humanis. Ingatlah selalu petuah Jenderal Besar Soedirman, yakni “Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri diatas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.”tutup Laksamana Yudo. (Penrem042Gapu)