KUALA TUNGKAL – Melalui Program Bedah Rumah, Kepolisian Resor (Polres) Tanjung Jabung Barat, Polda Jambi wujudkan impian Warga memiliki Rumah Layak Huni.
Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Padli, SH, SIK, MH didampingi Kabag Ops KOMPOL Jan Manto Hasiholan Sianturi dan Kapolsek Tungkal Ilir AKP Agung Heru Wibowo dan Personel Polres serta perangkat RT, langsung meninjau Rumah yang akan dibedah, Rabu (25/1/23).
Tampak raut wajah warga yang akan menerima program bedah rumah dari Polres Tanjab Barat ini, tersenyum mendengar kabar gembira bakal memiliki rumah layak huni.
AKBP Padli menyebutkan, Hari ini (Rabu,red) pihaknya dari Polres Tanjung Jabung Barat, meninjau secara langsung 3 (Tiga) Unit Rumah yang rencananya akan dibedah.
” Dari pantauan langsung terhadap Rumah yang akan dibedah, memang sangat layak untuk diperbaiki,” ungkap Lulusan Akpol 2003 ini.
Menurut AKBP Padli inti dari program bedah Rumah ini, Polres Tanjung Jabung Barat ingin memberikan nilai manfaat bagi Masyarakat.
” Semoga Ibu T Pakpahan di Jalan Hidayah RT 19, Pak Syamsuddin di Jalan Mulya RT 016 Kelurahan Tungkal Harapan dan Keluarga Pak M. Halid Warga Lorong Mufakat RT 007, Kelurahan Kampung Nelayan merasakan manfaat dari program ini,” harapnya.
AKBP Padli menambahkan, untuk Program Bedah Rumah ini tidak menutup kemungkinan akan berlanjut di masa – masa mendatang.
” Insya Allah Progam ini akan berkelanjutan dan dilaksanakan di tempat – tempat lainnya,” pungkasnya.
Terpisah, Dori selaku ketua Rukun Tetangga mengucapkan terima kasih, atas bantuan bedah Rumah yang akan dilaksanakan oleh Polres Tanjung Jabung Barat.
” Pak Syamsuddin memang layak dibantu. Apalagi sebelumnya kita sudah melihat kondisi rumah yang atapnya bocor, dinding yang ditambal,” katanya.
Selain itu Pak Syamsuddin yang mengalami keterbatasan dengan penglihatan ini, hendaknya kedepan setelah Rumahnya dibedah, mudah – mudahan ada solusi dari Pak Kapolres untuk tempat masak beliau.
” Kalau untuk ngasih makan ada sanak famili dan tetangga. Hanya saja terkadang pak Syamsuddin masak sendiri menggunakan kayu bakar. Tetangga takut terjadi apa-apa. Makanya tetangga sering membantu memberikan makan” ungkap Dori.
” Mudah-mudahan setelah dibedah ada solusi juga dari Pak Kapolres apa dibikin tempat layak, tidak pakai kayu api lagi atau seperti apa kedepannya,” harapnya.(*/Bas)